Jumat, 01 Juli 2016

Anak Istimewa di Daerah Istimewa

Tepat seminggu yang lalu, kami mendarat di Jogja. Saat naik pesawat dari Bengkulu ke Jakarta, penumpangnya banyak yang berbahasa Sumatra. Naik pesawat kedua dari Jakarta ke Yogyakarta, rata-rata memakai bahasa Jawa. Jadi kerasa banget Bhinneka Tunggal Ikanya, hihihi. Walau udah beberapa kali naik pesawat, tetep aja kalo take off dan landing terasa mual. Katrok banget, yo? Hahaha… eh sempet foto-foto juga saat di Bandara. *abaikan bundanya Hanum yang 'ndut ya, anggep aja langsing gitu, hahahaha.



Kami berangkat ke Jogja emang modal nekad. Sama sekali nggak ada saudara. Dengan pertolongan orang-orang yang baik hati, akhirnya kami sampai di sini. Siapa aja orangnya?
Banyak. Ada yang menyemangati agar cepat membawa Hanum ke Jogja, juga banyak membantu saat kami di Jogja. Ada yang berbaik hati menyediakan tempat tinggal untuk kami yang nyaman banget. Ada yang meminjamkan peralatan rumah untuk kami. Ada yang baru kenal tapi udah kayak saudara sendiri, sesekali mengantar ke tempat terapi juga. Ada yang meminjamkan motor juga. De el el pokoknya. Nggak perlu lah ya, aku sebutkan siapa aja, biar pahalanya utuh, Aamiin. Allah yang Maha Mengetahui. 

Jadi sesampainya di Jogja, kami bertemu dokter anak, salah satu teman menyarankan bertemu dr. Agung Triono, M.Kes, Sp.A. Setelah bertemu beliau, kami menjelaskan semuanya, memperlihatkan rekam medis Hanum sejak lahir dan sebagainya. Kalau dokter-dokter yang dulu mendiagnosis Hanum Global Developmental Delay, dr. Agung juga demikian. Tapi melihat hasil MRI Otak Hanum, dr. Agung mendiagnosis Hanum sudah termasuk CP (Cerebral Palsy/lumpuh otak) type Hipotonus (lihat di sini). Jadi memang otot Hanum tipenya agak gimana ya? lembek gitu pokoknya. Kata dokter juga, InsyaAllah bisa normal dibantu dengan obat, fisioterapi, dan Nutrisi.
Sebenarnya aku melihat keadaan Hanum sih udah menduga kalo Hanum CP. Tapi setelah mendengar diagnosis dari dokter kok rasanya masih mbrebes mili juga ya? Rasanya tuh gimanaaa gitu. Dokter memberikan beberapa obat, vitamin, suplemen dan lain-lain. Sampe rumah langsung pasang alarm jadwal obat Hanum.
Selain ketemu dokter, kami juga ke tempat fisioterapi, Griya Fisio Bunda Novy (GFBN). Ini yang tidak aku temukan di Bengkulu. Jadi Griya Fisio Bunda Novy adalah pusat habilitasi dan rehabilitasi tumbuh kembang anak, emang khusus pediatri. Terapisnya banyak dan metode yang digunakan juga sama. Aku bisa nulis gini soalnya tiap terapi, siapapun yang memegang, langkah-langkahnya hampir sama. Di sana kami banyak bertemu orang tua lain yang juga sedang berjuang untuk anaknya. Yang dari luar Jogja juga buanyak. Sengaja mereka ke Jogja hanya demi anak. Kalo ada yang berpikir bunda Hanum itu luar biasa, rasanya kalian perlu berkunjung ke sini, atau setidaknya melihat grup fbnya di Griya Fisio Bunda Novy. Di sini aku nggak ada apa-apanya. Banyak yang lebih hebat dan luar biasa.



Kalo biasanya ketemu teman seperjuangan hanya lewat fb, di GFBN aku bisa bertemu langsung dengan mereka. Walau belum bisa akrab sih. Aku kan agak pendiam dan pemalu, hahahay. Aku mah orangnya gitu. Tapi aku emang agak sungkan dengan orang yang baru kenal. Kalo baru sekali dua kali ketemu tuh bingung mau ngobrol apa. Apalagi kalo lawan bicaraku juga pendiam. Heh! malah curcol.

oh ya, tentang BPJS. Dulu kami sempat meminta rujukan dari RS M. Yunus Bengkulu untuk ke poli anak RS Sardjito Yogyakarta. Dokter anak sih mau aja ngasih, tapi kata petugas BPJS-nya nggak bisa. BPJS kan sistemnya kayak jaringan gitu atau apa sih istilahnya? Kurang paham juga. Tapi yang pasti, misal dari Bengkulu, nggak bisa merujuk ke Yogyakarta. Kalo mau ke luar provinsi bisa ke Palembang (yang terdekat) atau ke RSCM Jakarta. Akhirnya kami pindah faskes.

BPJS sudah kami urus. Eh,  baru tau aku, ternyata BPJS nggak bisa dipindah sebelum 3 bulan dari pembuatan. Hanum kan baru April lalu masuk BPJS, jadi belum bisa dipindah. Hikz hikz. Tak apalah. Sabar dulu. Makanya sekarang aku belum bisa menceritakan lebih detail tentang BPJS, tentang Ganciclovir atau yang lain. Kayaknya bakal berlanjut ceritanya habis lebaran nih.

Ramadhan tahun lalu, dia lahir. Ramadhan tahun ini, dia masih berjuang. Udah setahun aja, ya. Alhamdulillah.

2 komentar:

  1. Sekedar informasi di jakarta ada yayasan hayandra peduli....dengan substansial stem cell yaitu stromal vascular fraction...dapat memperbaiki sistem saraf otak yang rusak. Tks

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih atas informasinya, mungkin akan berguna untuk teman-teman Hanum. Hanum sendiri sekarang sudah sembuh, sedang di surga bersama mbaknya :)

      Hapus